“Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1444 H UPT SMKN 3 WAJO”

Pada tanggal 27 Rajab, umat Islam secara serentak memperingati peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Dan pada tahun 2023 ini kita sudah memasuki tahun ke-1444 dalam kalender Hijriah.

Isra Mir’aj terdiri atas dua peristiwa luar biasa yang terjadi dalam satu malam. Isra adalah perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa di Jerusalem (sekarang Palestina). Sedangkan Mi’raj adalah perjalanan naik Nabi Muhammad SAW dari langit dunia menuju langit ke tujuh hingga Sidratul Muntaha.

Peringatan Isra Mir’aj Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan Di SMKN 3 WAJO bertema “Membangun Generasi Muda Islami Berdasarkan Keteladanan Akhlak Nabi Muhammad SAW. yang pelaksanaannya bertepatan Pada Hari Kamis 16 Februari 2023/1444 H.

Ada sederet rangkaian kegiatan mulai dari Persembahan Lagu Religi dari Pengurus Rohis, Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an, Laporan Ketua Panitia Oleh Ketua Rohis, Sambutan Sambutan (Dari Bapak UPT SMKN 3 WAJO, Bapak Pengawas Lembaga UPT SMKN 3 WAJO dan dari Bapak Kapolsek Gilireng), Serta Tausiyah Hikmah Isra Mir’aj Nabi Muhammad SAW Oleh Bapak Al Ustazd Anwar Malik, S.Pd.

Salah satu hikmah penting yang di bawakan oleh Al Ustazd Anwar Malik, S.Pd., dari peristiwa luar biasa Isra Mi’raj adalah shalat merupakan ibadah yang utama dan istimewa. Dikatakan utama karena shalat adalah ibadah yang paling pertama dihisab oleh Allah. Jika kita ingin memperbaiki hidup kita maka perbaiki dan sempurnakan shalat kita. Bukan hanya itu jika shalat kita ingin sempurna maka sempurnakan juga Wudhu kita dan tata cara kita melaksakan gerakan gerakan shalat. Dikatakan istimewa karena Allah meminta Rasul naik menuju Sidratul Muntaha untuk menjemput perintah shalat. Lebih khusus daripada itu, shalat 5 waktu sehari semalam ialah keringanan yang Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya.

Bukan hanya itu Hikmah berikutnya adalah menghormati Kedua orang tua dan Guru. Jika Shalat kita baik/sempurna tapi perilaku kita tidak baik kepada kedua orang yaitu Orang tua kita dan Guru kita maka kita tidak akan mendapatkan ridho atau kebahagian dihidup kita, walau kita Sekolah setinggi mungkin tanpa ada restu dan ridho dari mereka maka semua itu tidak akan ada artinya. Karena jika tanpa mereka kita tidak bisa apa apa, orang tua kita yang merawat kita demi kebahagiaan kita dia rela tidak makan demi melihat kita tidak kelaparan. Begitu juga dengan Guru kita dia yang mengajarkan kita sampai kita bisa seperti ini menjadi anak yang berprestasi dan berguna, tanpanya cita cita kita tidak akan pernah terwujud. Kita yang awalnya tidak tau apa apa sampai kita tau dan mengerti apapun itu.

Secara pribadi, saya sangat bersyukur dan berharap semoga momentum Isra Mi’raj pada tahun 1444 H ini bisa menjadi bekal bagi diri maupun untuk semuanya. Untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah serta lebih cinta kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. (editor : Ina Herlina)