Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kelas X, Melestarikan Permainan Tradisional dalam Tema Kearifan Lokal di SMKN 3 Wajo

SMKN 3 Wajo kembali menggelar kegiatan yang sangat bermanfaat untuk melestarikan budaya lokal serta memperkuat nilai-nilai Pancasila. Kegiatan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kali ini dilaksanakan oleh siswa-siswi kelas X dengan mengusung tema “Kearifan Lokal”, berfokus pada pelestarian berbagai permainan tradisional.

Sebagai bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan permainan-permainan tradisional yang mulai ditinggalkan oleh generasi muda. Siswa-siswi SMKN 3 Wajo dengan antusias menampilkan dan memainkan berbagai permainan tradisional, seperti:

1. Ma’ Kadendeng – Permainan yang mengandalkan ketangkasan dan kecepatan dalam berlari dan mengejar. Melalui permainan ini, siswa belajar tentang ketelitian, fokus, dan kerja sama tim.
2. Kasti – Sebuah permainan tradisional yang melibatkan bola dan tongkat, di mana strategi dan ketangkasan sangat dibutuhkan. Kasti adalah simbol kerjasama dan sportivitas.
3. Main Karet (Ma’mini)– Siswa menampilkan keterampilan mereka dalam bermain lompat karet, sebuah permainan yang sederhana namun penuh tantangan. Permainan ini mengajarkan ketekunan dan kegigihan.
4. Lempar Sandal – Sebuah permainan yang sering dimainkan oleh anak-anak di masa lalu, yang melibatkan keterampilan dalam melempar sandal untuk mengenai target. Lempar sandal mengajarkan ketepatan dan koordinasi mata-tangan.
5. Ma’ Bong – Permainan tradisional yang melibatkan kepiawaian dalam menyusun dan merobohkan tumpukan bong atau batu. Dalam permainan ini, siswa belajar pentingnya strategi dan kolaborasi.
6. Maccukke – Permainan tradisional khas Bugis ini dimainkan dengan melompat melewati beberapa rintangan. Permainan ini menguji kekuatan fisik dan ketangkasan, serta mengajarkan nilai-nilai persaingan yang sehat.
7. Mahadang – Permainan yang menguji keberanian dan kepemimpinan di mana pemain harus berusaha mempertahankan wilayah mereka. Mahadang menanamkan semangat kebersamaan dan kepahlawanan dalam menjaga wilayah dan bekerja sama dalam tim.
8. Enggra (Longga) – Permainan Enggra atau Longga, yang mengandalkan kelincahan dan kelenturan tubuh, dimainkan dengan berlari melompati tali atau rintangan yang disusun. Permainan ini menumbuhkan rasa persahabatan dan kebersamaan.

Dalam kegiatan ini, setiap permainan tradisional tidak hanya bertujuan sebagai hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai yang sejalan dengan **Profil Pelajar Pancasila**. Para siswa belajar untuk:

• Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa: Dalam suasana kebersamaan yang diwarnai dengan sikap saling menghormati, siswa diajak untuk selalu mengingat Sang Pencipta dalam setiap langkah mereka.
• Berkebinekaan Global: Melalui permainan tradisional, siswa mengenal dan menghargai kearifan lokal serta keberagaman budaya yang menjadi bagian dari identitas bangsa.
• Gotong Royong: Setiap permainan tradisional yang dimainkan menekankan pentingnya kerjasama tim dan semangat gotong royong.
• Kreatif : Siswa diajak untuk berpikir kreatif dalam menyesuaikan permainan dan mengadaptasinya ke dalam konteks modern tanpa kehilangan esensi budayanya.
• Bernalar Kritis : Para siswa dilatih untuk berpikir kritis dalam mengembangkan strategi selama bermain, sambil tetap memegang nilai-nilai sportivitas dan keadilan.
• Mandiri : Siswa juga belajar untuk bertanggung jawab terhadap tindakan mereka sendiri dan bekerja keras dalam mencapai tujuan dalam permainan.

Kepala Sekolah SMKN 3 Wajo dalam hal Bapak H.Zainuddin Mamu,S.Pd.M.Si, dalam sambutannya, menekankan pentingnya melestarikan permainan tradisional sebagai bagian dari kearifan lokal yang kaya akan nilai-nilai moral dan budaya. “Permainan-permainan tradisional ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga mengandung pelajaran berharga tentang kerja sama, ketekunan, kepemimpinan, dan sportivitas,” ungkap beliau.

Melalui projek ini, siswa-siswi tidak hanya belajar tentang sejarah permainan, tetapi juga mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga budaya lokal dapat terus lestari di tengah arus globalisasi.

Kegiatan ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh para siswa. Setiap kelas mempersiapkan penampilan mereka dengan penuh semangat, mulai dari pengenalan sejarah permainan hingga demonstrasi cara bermain. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga hiburan yang menyenangkan dan interaktif bagi seluruh warga sekolah.

Salah satu siswa kelas X, yang turut berpartisipasi dalam permainan Ma’ Kadendeng, mengatakan, “Kami sangat bangga bisa ikut melestarikan permainan tradisional yang mulai jarang dimainkan. Selain seru, kami juga belajar tentang pentingnya kerja sama dan sportivitas.”

Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Kearifan Lokal” ini diharapkan dapat menginspirasi siswa-siswi SMKN 3 Wajo dan generasi muda lainnya untuk mencintai dan melestarikan budaya bangsa. Permainan-permainan tradisional yang diajarkan dalam kegiatan ini menjadi simbol betapa kayanya warisan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan.

Dengan adanya kegiatan ini, SMKN 3 Wajo terus berkomitmen untuk mendidik generasi muda yang berkarakter kuat, mencintai budaya, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila.