Gilireng, 12 Mei 2024 – Solidaritas dan semangat gotong royong terus berkobar di kalangan siswa SMKN 3 Wajo, yang tak kenal lelah dalam membantu meringankan beban para korban bencana. Pada Jumat, 3 Mei 2024, ketika bencana banjir melanda beberapa wilayah, siswa-siswa SMKN 3 Wajo segera bergerak untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak.
Didukung oleh OSIS Peduli SMKN 3 Wajo, mereka tidak hanya memberikan bantuan materi seperti Air Bersih dan lain-lain, tetapi juga turun langsung untuk membantu membersihkan lumpur yang menutupi wilayah terdampak banjir. Kegiatan bakti sosial ini menunjukkan kepedulian serta sikap empati yang tinggi dari siswa-siswa SMKN 3 Wajo terhadap sesama, terutama saat situasi darurat seperti ini.
Lokasi kejadian berada di Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, yang menjadi salah satu wilayah yang terkena dampak banjir tersebut.
Siswa-siswa SMKN 3 Wajo juga didampingi oleh Bapak Agunawan, S.Kom, selaku Pembina OSIS, serta Edi Suriyawan, S.H, selaku Pembina Pramuka PA dalam kegiatan ini.
Selain memberikan bantuan kepada korban banjir, siswa-siswa SMKN 3 Wajo juga bergotong royong dengan siswa SDN 181 Bulete untuk membersihkan lumpur yang menutupi area sekolah. Kerjasama antara siswa-siswa dari berbagai sekolah ini menjadi contoh nyata tentang pentingnya gotong royong dan solidaritas dalam menghadapi bencana alam.
Kepala Sekolah SMKN 3 Wajo, Bapak H.Zainuddin Mamu,S.Pd.,M.Si, menyatakan rasa bangganya atas inisiatif dan kerja keras yang ditunjukkan oleh siswa-siswa SMKN 3 Wajo, serta dukungan dari OSIS Peduli SMKN 3 Wajo. “Mereka tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga belajar untuk peduli dan berbagi kepada sesama. Semangat gotong royong seperti ini harus terus ditanamkan dalam setiap siswa, karena dengan bersatu kita lebih kuat,” ujar Bapak H. Zainuddin Mamu.
Aksi nyata dari siswa-siswa SMKN 3 Wajo ini, didukung oleh OSIS Peduli SMKN 3 Wajo, menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk turut serta dalam membantu sesama, terutama dalam menghadapi situasi darurat seperti bencana banjir. Semoga semangat kepedulian dan gotong royong ini terus terjaga dan menjadi bagian dari budaya sekolah dan masyarakat kita.
Tinggalkan Komentar