SMKN 3 Wajo, 8 Oktober 2024 – Dalam rangka meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, SMKN 3 Wajo mengadakan kegiatan In-House Training bertema “Membangun Pembelajaran Inovatif Berbasis Wirausaha, Teaching Factory, dan Literasi untuk Mempersiapkan Generasi Unggul dan Mandiri”. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan dengan menghadirkan pemateri ahli di bidangnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala UPT SMKN 3 Wajo Bapak H.Zainuddin Mamu,S.Pd.,M.Si yang menyampaikan pentingnya penguatan kompetensi para pendidik dan tenaga kependidikan dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan di era globalisasi. “Pengembangan kompetensi pendidik harus terus dilakukan agar kita mampu mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki karakter wirausaha yang mandiri dan inovatif,” ungkapnya.
Pemateri pertama dalam pelatihan ini adalah Bapak Dwi Suryadi Syam, S.Pd, selaku Kasi Pembinaan SMK & FK CABDISDIK Wilayah IV. Beliau memaparkan materi terkait Teaching Factory untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam pemaparannya, Dwi menjelaskan bahwa konsep Teaching Factory adalah pendekatan pembelajaran berbasis praktik yang menggabungkan teori dengan pengalaman langsung di lapangan. Para siswa akan belajar melalui simulasi dunia industri, sehingga mereka siap untuk terjun langsung ke dunia kerja atau bahkan menjadi wirausaha setelah lulus.
“Dengan Teaching Factory, SMK bukan hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran produksi yang melibatkan siswa dalam kegiatan nyata. Ini akan melatih siswa untuk memiliki keterampilan praktis, manajemen usaha, serta kemampuan beradaptasi dengan dunia kerja yang sesungguhnya,” ujar Dwi Suryadi.
Selain itu, Bapak Nurdin Sonte, S.H., M.H, Direktur Wajo Intelektual Mandiri (WIM), turut memberikan materi kedua yang berfokus pada Siap Menjadi Wirausaha dengan Karakter. Dalam materi ini, Nurdin menekankan pentingnya pembentukan karakter wirausaha sejak dini. Menjadi wirausahawan bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga tentang memiliki mental dan karakter yang kuat dalam menghadapi risiko dan tantangan dunia bisnis.
“Seorang wirausahawan harus memiliki jiwa kepemimpinan, disiplin, dan kreativitas. Selain itu, keberanian mengambil keputusan, ketekunan, serta kejujuran adalah modal utama untuk menjadi pengusaha sukses. Dengan karakter yang kuat, kita tidak hanya akan mencetak wirausahawan yang unggul, tetapi juga mampu bersaing di tingkat nasional maupun global,” jelas Nurdin.
Kedua materi ini menjadi landasan penting bagi para pendidik SMKN 3 Wajo dalam mengembangkan pola pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan dunia kerja serta wirausaha. Para peserta pelatihan diajak untuk lebih memahami dan menerapkan metode pembelajaran yang tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga pada praktik nyata yang dapat membentuk keterampilan siswa secara utuh. Dengan adanya penguatan literasi, Teaching Factory, dan karakter wirausaha, diharapkan SMKN 3 Wajo mampu mencetak generasi yang unggul, kreatif, dan mandiri dalam menghadapi persaingan global.
Kegiatan In-House Training ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab interaktif antara peserta dan pemateri. Banyak dari peserta yang antusias menyampaikan pertanyaan seputar penerapan Teaching Factory di lingkungan sekolah, serta langkah-langkah konkret untuk membangun jiwa wirausaha di kalangan siswa. Acara ini berhasil memberikan pemahaman mendalam bagi para pendidik dalam mengembangkan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, SMKN 3 Wajo berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi para tenaga pendidiknya guna mempersiapkan generasi yang tidak hanya unggul dalam pengetahuan, tetapi juga memiliki keterampilan, karakter, dan kemampuan untuk mandiri di dunia kerja maupun wirausaha.
Tinggalkan Komentar